Kepala SMPN 1 Pringgabaya, H. Yusuf, S.Ag. M.Pd. menjelaskan bahwa cara kerja aplikasi itu sangat sederhana, cukup dengan mengambil foto calon siswa di rumah tempat tinggalnya, maka secara otomatis data mengenai titik koordinat lokasi siswa tersebut akan muncul di sekolah. Dan dengan sendirinya juga akan ketahuan, apakah siswa tersebut, masuk zona atau tidak.
Aplikasi itu digunakan lantaran jumlah lulusan-lulusan SD yang masuk ke zona SMPN 1 Pringgabaya melampaui jumlah target yang disediakan. Untuk itulah, kata dia,Tim IT SMPN 1 Pringgabaya menciptakan aplikasi tersebut untuk mengatasi dilema yang dihadapi itu.
"Aplikasi itu dibuat oleh Tim IT SMPN 1 Pringgabaya," ujarnya.
![]() |
Salah satu contoh data calon siswa yang masuk ke sekolah setelah pengambilan gambar dengan aplikasi tersebut |
Awalnya, Kepala sekolah bingung bagaimana mengatasi masalah kelebihan jumlah siswa tersebut agar sesuai dengan azas keadilan serta bisa dimaklumi oleh wali murid. "Akhirnya tercetuslah aplikasi ini dan kami langsung melaporkannya ke Kepala Dinas," terangnya.
Kendati demikian, Ia mengaku tidak banyak siswa yang dibuang, karena dari 500-an lebih lulusan yang masuk di zona SMPN 1 Pringgabaya, sebagian besar masuk ke Pondok Pesantren atau Sekolah-Sekolah Swasta lainnya.
Untuk tahun ajaran baru ini, sambungnya jumlah siswa yang diterima di SMPN 1 Pringgabaya ialah sebanyak 352 orang yang dibagi ke dalam 11 kelas, di mana masing-masing kelas itu berisi 32 siswa.